Kelangkaan dan Lonjakan Harga LPG 3 Kg Jelang Idul Adha, Wali Kota Metro Turun Tangan

Kelangkaan dan Lonjakan Harga LPG 3 Kg Jelang Idul Adha, Wali Kota Metro Turun Tangan--Dok Radarmetro.disway.id
KOTAMETRO, INFOWAW.ID -- Menjelang perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso mengeluarkan peringatan keras kepada para agen LPG bersubsidi 3 kilogram yang masih nekat memainkan harga di atas ketentuan pemerintah.
Dalam pernyataan terbuka yang disampaikan di hadapan media dan masyarakat, Bambang menegaskan bahwa Pemerintah Kota Metro tidak akan mentolerir agen LPG yang menjual gas bersubsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau ada yang menjual di atas harga yang ditetapkan, viralkan saja. Bila perlu, agennya kami tutup,” tegas Bambang, Kamis (5/6/2025).
Pernyataan tersebut bukan sekadar retorika menjelang momentum keagamaan. Pemerintah Kota Metro, di bawah kepemimpinan Bambang mulai menunjukkan sikap taktis dalam menghadapi polemik lama yaitu dugaan permainan harga LPG subsidi oleh oknum agen dan pengecer yang merugikan masyarakat kecil.
BACA JUGA:Wali Kota Metro Ajak Warga Tingkatkan Kesadaran Lingkungan di Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Wali Kota Metro menyatakan bahwa seluruh aparat terkait, termasuk Dinas Perdagangan sudah diberi mandat penuh untuk menindak tegas agen LPG nakal. Ia bahkan mendorong media dan warga untuk turut serta menjadi mata dan telinga pemerintah dalam pengawasan distribusi.
“Kalau ada laporan valid, langsung kita tindak. Kita ingin masyarakat tenang menjelang Idul Adha, tanpa harus resah soal gas untuk memasak daging kurban. Ini masalah serius, dan akan kami hadapi dengan serius,” tegasnya.
Pengawasan pun kini diperketat. Kepala Dinas Perdagangan Kota Metro, yang disebut langsung oleh Wali Kota dalam pernyataannya akan melakukan pengecekan rutin ke beberapa agen dan pengecer, memastikan harga sesuai HET dan stok mencukupi.
LPG 3 kg yang semestinya diperuntukkan bagi warga tidak mampu, dalam praktiknya kerap menjadi ladang permainan harga oleh oknum tertentu.
BACA JUGA:Paritrana Award Jadi Momentum Lampung Tengah Dorong Reformasi Ketenagakerjaan
Harga yang seharusnya berkisar antara Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabung, dalam kenyataan di lapangan bisa melonjak menjadi Rp25.000 bahkan hingga Rp30.000. Di beberapa titik, masyarakat bahkan mengeluhkan kelangkaan gas menjelang hari besar keagamaan.
“Setiap kali dekat Lebaran atau Idul Adha, selalu susah cari gas. Kalau pun ada, harganya naik. Kami capek dengan kondisi begini terus,” keluh Bu Asni (46), warga Kelurahan Ganjar Agung.
Investigasi media menemukan bahwa kelangkaan dan lonjakan harga ini bukan semata karena permintaan tinggi, tetapi karena pola distribusi yang diduga disalahgunakan.
Sejumlah agen diduga melakukan pembatasan distribusi resmi, lalu melepas sebagian stoknya ke pengecer bebas dengan harga lebih mahal. Praktik ini tidak hanya melanggar regulasi, tetapi juga mencederai keadilan sosial yang menjadi tujuan utama subsidi energi.
- Tag
- Share
-