Dari Sanitasi hingga UMKM Pangan, Begini Strategi Pemkot Metro Tekan Angka Stunting
Wakil Wali Kota Metro, M. Rafieq Adi Pradana --Ist
BACA JUGA:Kepala Kesbangpol Mesuji Taufik Widodo Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka
"Jadi logika anggarannya harus menurunkan biaya sosial keluarga, dan mengangkat produktivitas rumah tangga," ungkapnya.
Menurutnya, jika pondasinya kuat dan air, sanitasi, kesehatan keluarga, serta keterampilan ekonomi, maka angka stunting akan turun. Ini karena sistemnya bekerja, bukan karena memaksakan angka.
"Karena angka-angka itu harus membuat kita rendah hati. Kita sudah di jalur yang lebih baik, tetapi belum sampai di garis akhir," katanya.
Lebih lanjut, Rafieq mengemukakan bahwa ada tiga tantangan utama yang masih menghambat teekait penanganan stunting. Diantaranya keterbatasan akses air minum dan sanitasi layak.
BACA JUGA:Usai Curi Ponsel, Polisi Amankan Remaja dari Amukan Massa di Pagelaran
Lalu, tingginya keluarga berisiko stunting, serta rendahnya penggunaan kontrasepsi modern yang berujung pada kehamilan berisiko.
Ia menambahkan, bahwa persoalan stunting bukan hanya tentang gizi di piring melainkan tentang sistem yang membuat gizi itu hadir secara rutin dan terjangkau.
Oleh karena itu, diakuinya bahwa keberhasilan program bukan sekadar pada penurunan angka, tetapi pada keberlanjutan sistem yang menjaga setiap anak tetap tumbuh sehat.
"Karena tanpa air bersih dan sanitasi layak, perbaikan gizi akan bocor di hilir. Kita juga tidak bisa hanya mengejar angka. Namun, kita harus mengejar keberlanjutan," tukasnya.
- Tag
- Share
-