Makanan Anak Sekolah Terkontaminasi Bakteri, Satgas Minta Pemkot Metro Lakukan Evaluasi Total

Ketua Satgas MBG Kota Metro, Wahyuningsih--Ist
"Selain itu insect-killer diletakkan berdekatan dengan kipas penuh debu. Lebih parah lagi, Satgas mencatat kejadian luar biasa (KLB) dengan temuan bakteri E. Coli dan B. cereus pada makanan di SPPG Karangrejo," bebernya.
BACA JUGA:Pelaku Curanmor di Metro Diamankan Polisi
Lalu, IPAL dan Efluen. Sebagian besar instalasi pengolahan air limbah belum berfungsi optimal. Efluen limbah bahkan masih langsung dibuang ke drainase umum tanpa uji mutu.
Ditemukan pula limbah makanan dan jelantah. Di mana banyak dapur belum memiliki kerja sama resmi (MoU) dengan pihak berizin untuk pengelolaan sisa makanan dan minyak jelantah.
Selain itu, Pengemasan dan Sampah Kemasan masih digunakan tali rafia untuk mengikat wadah makanan (ompreng). Satgas mendorong penggunaan penjepit reusable yang lebih higienis dan ramah lingkungan.
Sementara itu, Dokumentasi Elektronik seperti SOP, berita acara, dan izin pemasok belum diarsipkan secara elektronik untuk keperluan audit digital.
BACA JUGA:Bupati Ardito Lantik 77 Pejabat di Lampung Tengah, Berikut Daftarnya
Tidak hanya itu Konsistensi Data dan Sasaran, Satgas menemukan duplikasi nama sekolah dalam satu berkas data penerima manfaat, yang dapat berakibat salah hitung dan alokasi anggaran.
Diketahui, dalam evaluasi kepatuhan, Satgas MBG juga merilis peringkat berdasarkan aspek sanitasi, legalitas, dan manajemen pangan. Adapun SPPG Margodadi 2 menempati posisi terbaik dengan pencatatan suhu ruang yang rapi dan pemisahan gudang kering-basah.
Sementara itu, SPPG Karangrejo berada di posisi terendah dengan temuan paling berbahaya yaitu kontaminasi bakteri E. Coli dan Bacillus cereus, freezer tidak higienis, serta efluen limbah yang mencemari drainase lingkungan.
"Untuk temuan di Karangrejo adalah alarm keras bagi seluruh SPPG. Kita bicara soal makanan yang dikonsumsi anak-anak setiap hari. Tidak boleh ada kompromi terhadap kebersihan dan keamanan," tegasnya.
BACA JUGA:Kejari Lamteng Pastikan Keamanan Program MBG di Sekolah Terjaga
Tidak hanya itu, satgas menekankan bahwa perbaikan tidak bisa dilakukan setengah-setengah. Pemkot Metro diharapkan menegakkan disiplin pengelolaan pangan mulai dari standar legalitas, prosedur higiene, hingga pengelolaan limbah dapur.
Ia menambahkan, dalam evaluasi tersebut satgas juga menyarankan agar setiap SPPG melakukan uji kualitas air berkala. Lalu, menyediakan log suhu elektronik dan melatih petugas dapur terkait pemisahan bahan mentah dan matang.
"Apalagi ini bukan sekadar soal program berjalan atau tidak. Namun menyangkut keselamatan anak-anak dan kredibilitas pemerintah daerah dalam mengelola pangan publik," katanya.
- Tag
- Share
-