Pekan Pendidikan Wartawan 2025 Dibuka, PWI Soroti Akurasi Berita di Tengah Gempuran AI

Selasa 18-11-2025,10:30 WIB
Reporter : Alvin Septian
Editor : Alvin Septian

BANDAR LAMPUNG, INFOWAW.ID - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung memulai rangkaian Pekan Pendidikan Wartawan 2025 yang berlangsung selama lima hari.

Pada hari pertama, Senin (17/11/2025), kegiatan diawali dengan diskusi bertema “Uji Integritas Wartawan di Tengah Arus Kecerdasan Buatan (AI)” di Balai Wartawan Sofian Akhmad.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, Ketua Dewan Kehormatan PWI Atal S Depari, Ketua DPRD Lampung Ahmad Giri Akbar, serta sejumlah pejabat lainnya.

Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah, dalam sambutannya mengatakan bahwa penggunaan AI di dunia jurnalistik semakin meluas. Namun, menurutnya, AI tidak bisa menggantikan peran jurnalis.

BACA JUGA:Matrix SC Panen Medali dan Raih Best Club di Kejuaraan Olahraga Lampung Tengah

“Banyak data yang disampaikan AI perlu dicek akurasinya. Banyak juga yang bias dan tidak sesuai, serta AI tidak memiliki emosional dalam menyampaikan informasi,” ujar Wira.

“Maka informasi dari AI harus diverifikasi lagi, dan wartawanlah yang melakukan verifikasi itu,” tambahnya.

Wira menegaskan bahwa AI bukan ancaman bagi jurnalis, melainkan alat bantu untuk mempermudah penyampaian informasi kepada masyarakat.

“Dalam proses jurnalistik, AI hanya sebagai alat bantu. Karena itu, kami juga mempelajari bagaimana AI bisa mendukung kerja-kerja wartawan. Siapa yang cepat beradaptasi, dialah yang bertahan,” ujarnya.

BACA JUGA: Polsek Dente Teladas Ajak Warga Guyub Lakukan Aksi Bersih Lingkungan

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, mengatakan bahwa PWI adalah organisasi yang lahir dari DNA perjuangan pada masa penjajahan. Kini, PWI harus tetap berdiri melawan misinformasi, berita fitnah, dan hoaks.

Ia mengakui perubahan pola konsumsi informasi turut memengaruhi kinerja perusahaan media, termasuk pendapatan dan operasional. Salah satunya adalah pendapatan iklan digital yang kini didominasi perusahaan raksasa seperti Google dan Meta.

Untuk menjaga integritas dan keberlangsungan pers di era digital, Akhmad Munir menekankan pentingnya memperkuat kualitas pemberitaan.

“Wartawan harus menghadirkan fakta yang akurat, data yang kredibel, dan menulis sesuai kaidah jurnalistik. Jangan ikut-ikutan copy paste, jangan menulis berita ‘katanya-katanya’,” tegasnya.

BACA JUGA:Aksi Peduli, Bupati Mesuji Lakukan Kunjungan Home Care

Kategori :